HarianSultra.com, Konawe Selatan – Kepala Desa (Kades) Awalo, Kecamatan Buke, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), terancam menghadapi aksi demonstrasi besar-besaran setelah diduga melontarkan ucapan yang melecehkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Organisasi Masyarakat (Ormas).
Pernyataan kontroversial ini memicu reaksi keras dari salah satu organisasi di Konsel, yakni Ormas Tamalaki Sultra DPD Konsel.
Dugaan pelecehan tersebut diungkapkan oleh Arham Mangidi, salah seorang warga Buke. Arham menceritakan bahwa peristiwa itu terjadi saat ia melintas menuju Desa Wulele dan sempat berhenti di depan rumah Kades Awalo yang berada di pinggir jalan.
Saat itu, Kades Awalo menyapa dan bertanya tujuan Arham. Arham menjawab sedang mencari pembeli air mineral.
“Lalu Pak Kades Awalo jawab dengan spontan balik belakang sambil angkat tangan dan berjalan dengan mengucapkan, ‘Eh, yang lain-lainmi saja kenapakah ini LSM merepotkan, bikin susah saja, tadi malam barusan Dedi,'” ujar Arham menirukan ucapan Kades Awalo.
Ucapan Kades Awalo tersebut langsung mendapat tanggapan keras dari Ketua Ormas Tamalaki Sultra DPD Konsel, Iswan Safar. Ia mengecam keras pernyataan tersebut karena dinilai telah mencederai lembaga sosial kontrol dan melecehkan kehadiran LSM yang dilindungi oleh undang-undang.
“Kami mengecam keras ucapan kata-kata yang dilontarkan Kades Awalo yang sudah mencederai lembaga sosial kontrol, dan kehadiran LSM amanah undang-undang,” tegas Iswan Safar.
Menyikapi hal ini, Iswan Safar menyatakan bahwa Ormas Tamalaki bersama pasukan dan teman-teman LSM lainnya akan turun menggelar demo besar-besaran.
Ormas Tamalaki menuntut agar Kades Awalo segera mempertanggungjawabkan atas segala ucapannya, mengklasifikasi pernyataannya, dan bahkan menuntut mundur dari jabatannya.
“Kami minta Desa Awalo mempertanggungjawabkan atas segala ucapannya, mengklarifikasi ucapannya dan boleh perlu mundur dari jabatan kadesnya karena tidak pantas seorang kepala desa mengeluarkan ucapan dan kata-kata yang tidak pantas karena telah melecehkan LSM,” pungkasnya.
Secara terpisah, Kepala Desa Awalo, Didik Sudiyono, membantah keras tuduhan tersebut. Ia merasa tidak pernah mengucapkan kata-kata kasar apalagi yang bermuatan pelecehan terhadap LSM.
Didik Sudiyono bahkan mempertanyakan logika tuduhan itu, mengingat Arham Mangidi yang ada di lokasi kejadian diketahuinya merupakan anggota Ormas dan media.
“Saya tidak pernah mengucapkan kata melecehkan LSM. Logikanya saya tau Pak Arham orang media dan ormas juga masa saya berani mengucapkan kata-kata seperti itu di depan beliau,” bantahnya.(Marwan)












