HarianSultra.com, KENDARI – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra, Drs Asrun Lio MHuM PhD, Rabu (1/12) malam mewakili Gubernur Provinsi Sultra, H Ali Mazi SH menghadiri dan memberi sambutan pada acara pesta adat Masyarakat Takimpo Kambula Bulana Pasarwajo, Kabupaten Buton, Sultra.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Sultra, H Ali Mazi SH melalui Kadikbud Sultra, Drs Asrun Lio MHum PhD menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) memberikan apresiasi terhadap kegiatan pesta adat tersebut karena dianggap sebagai salah satu manifestasi pilar pembangunan Sultra yakni Beriman dan Berbudaya.
Olehnya, Gubernur Sultra, H Ali Mazi SH berharap agar kegiatan seperti ini perlu terus dipelihara dan dilaksanakan sebagai warisan budaya, mengingat ritual dilakukan syarat dengan nilai-nilai budaya yang merupakan kearifan lokal Masyarakat Takimpo Kambulabulana, yang telah dilakukan sejak ratusan tahun silam dan hingga kini terus dilestarikan serta dipeliharan dengan baik oleh masyarakat setempat secara turun temurun.
Melalui Kadikbud Sultra, Gubenur melanjutkan, guna melestarikan warisan budaya tersebut dan menjadikan milik Bangsa Indonesia dari Provinsi Sultra, serta tidak mudah diklaim oleh bangsa lain, maka semua ritual pesta adat dimaksud akan dijadikan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI Tahun 2022.
Lepas membacakan sambutan Gubernur Sultra, H Ali Mazi SH, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra, Drs Asrun Lio MHum PhD mengungkapkan, guna menindaklanjuti instruksi Gubernur Sultra, H Ali Mazi SH maka pihaknya akan mengusulkan Pesta Adat Masyarakat Takimpo Kambula Bulana Pasarwajo, Kabupaten Buton, Provinsi Sultra menjadi WBTB Nasional pada Tahun 2022.
Lulusan S3 The Australian National University Canberra ini menerangkan, sebagai bidang yang menangani masalah kebudayaan, pihaknya terus melakukan inventaris terhadap kebudayan di Provinsi Sultra untuk dilakukan pengusulan terhadap kepemilikan maupun pengakuan dari pemerintah pusat, tentunya melalui syarat yang berlaku.
“Alhamdulillah, setelah melalui sejumlah proses penting termasuk sidang-sidang, Tahun ini (2011,red) Provinsi Sultra akan menerima 11 Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud,red) RI, sehingga secara keseluruhan terdapat 24 WBTB kita yang telah diakui secara nasional,” jelas Akademisi asal Moronene Bombana.
Pembina Kerukunan Keluarga Baubau Buton (KKBB) Provinsi Sultra ini menambahkan, adapun 24 WBTB tersebut yakni Tari Raigo, Kalosara, Kabanti, Lariangi, Kaghati, Mosehe, Lulo, Karia, Tari Linda, Kantola, Istana Maligebuton, Kaago-ago, Kamohu, Banua Tada, Dole-dole, Ewa Wuna, Kabanti Kaluku Panda, Tanduale, Kamooru Wuna/ Tenun Muna, Lulo Ngganda, Pakande-kandea, Tari Balumpa, Tenun Konawe, dan Tandaki.(***)