Pimpin Rapat Percepatan Penurunan Stunting, Bupati Irham Kalenggo Tekankan Kerjasama, Sinergi dan Data

Konawe Selatan363 Dilihat

HarianSultra.com, ANDOOLO – Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) melalui Dinas Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (DKKBN) kembali menegaskan komitmennya dalam upaya percepatan penanganan stunting melalui Rapat Tim Percepatan Penanganan Stunting Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2025 yang digelar di Auditorium Kantor Bupati. Kamis, 22 Mei 2025.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Bupati Irham Kalenggo S. Sos.,M.Si dihadiri langsung oleh unsur Forkopimda, Ketua dan anggota Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten, Kepala OPD terkait, Camat dan Kepala Puskesmas, Ketua TP-PKK Kecamatan dan Koordinator Balai Penyuluh KB Kecamatan se Konsel.

Bupati Irham Kalenggo menyampaikan, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mengevaluasi, menyusun strategi, dan menyamakan persepsi seluruh pemangku kepentingan dalam menurunkan angka stunting secara terukur dan berkelanjutan.

“Momentum ini juga harus kita manfaatkan untuk memperkuat kapasitas tim, meningkatkan koordinasi, serta menyusun rencana tindak lanjut yang realistis dan berbasis data.” ucap Irham.

Bupati Konsel juga menyampaikan, penanganan stunting sangat selaras dengan dua dari lima agenda pembangunan program super prioritas RPJMN 2025-2029 Presiden RI Prabowo Subianto,

Pertama, Transformasi Sosial meliputi Kesehatan untuk semua, Pendidikan berkualitas yang merata, Perlindungan sosial yang adaptif) Kedua, Ketahanan Sosial Budaya dan Ekologi meliputi Keluarga berkualitas, kesetaraan gender dan Masyarakat inklusif, Lingkungan Hidup Berkualitas, Berketahanan energi, air, dan kemandirian pangan, Resiliensi terhadap bencana dan perubahan iklim.

Menurutnya, kedua agenda ini sangat identik dengan Visi Misi Kabupaten Konawe Selatan SETARA (sehat, cerdas, dan Sejahtera), khususnya dalam upaya kesehatan melalui program percepatan penurunan stunting.

Irham Kalenggo juga menjelaskan, penanganan stunting juga masuk dalam Asta Cita ke-4 Presiden Prabowo Subianto dalam program prioritas Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting.

Untuk mewujudkan hal tersebut di Kabupaten Konawe Selatan, terdapat tujuh tata kelola yang harus dilaksanakan, yakni Komitmen Penguatan Kepala Daerah (regulasi, anggaran, dan sumber daya), Penguatan dan Aktivitas Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Konvergensi antar OPD dan Pemangku kepentingan terkait, Pelibatan Mitra (Dunia Usaha, Pihak Swasta, dan lainnya), Pemanfaatan sumber data yang sama dalam pelaksanaan intervensi, Monitoring dan evaluasi secara periodik, Peningkatan kapasitas, kesejahteraan kader, dan pendampingan lapangan.

Dalam menurunkan prevalensi stunting, Bupati Konsel menekankan pentingnya konvergensi, sinergi lintas sektor, serta keterlibatan semua elemen, baik pemerintah, masyarakat, maupun dunia usaha.

“Saya mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini yang bertujuan untuk melakukan evaluasi mendalam, menyusun strategi yang lebih efektif, dan menyamakan persepsi semua pemangku kepentingan dalam pelaksanaan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting,” kata Bupati Irham Kalenggo.

Melalui rapat evaluasi ini, Irham Kalenggo berharap dapat dimanfaatkan untuk memperkuat kapasitas tim, meningkatkan koordinasi, serta menyusun rencana tindak lanjut yang realistis dan berbasis data.

“Saya mengajak kita semua untuk tidak bekerja biasa-biasa saja. Penurunan angka stunting harus menjadi gerakan bersama yang masif, terencana, dan berorientasi pada hasil nyata,” tegasnya.

Senada dengan hal tersebut, Plt Kepala DKKBN Konsel, Nurlita Jaya, S.Sos.,M.Kes menyampaikan evaluasi Intervensi spesifik dan sensitif juga harus dilakukan secara tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat anggaran sesuai dengan visi Indonesia emas 2045, menuju SDM unggul dan berbudaya dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi ekonomi yang maju dan berkelanjutan, pembangunan merata dan inklusif, negara demokratis.

Nurlita Jaya juga menyampaikan pemaparan sejumlah program stunting yang akan diterapkan di tahun ini dengan berkolaborasi bersama stekholder terkait, serta membuka ruang dialog demi merumuskan suatu kebijakan guna penurunan angka stunting di Konawe Selatan menuju masyarakat yang sehat, cerdas dan sejahtera.

“Kita memiliki bonus demografi, target visi Indonesia emas 2045 dapat tercapai apabila prevelensi stunting dapat tercapai sehingga melalui rapat koordinasi ini kami berharap aksi penanganan penurunan stunting dapat memenuhi target,” harapnya.

Dalam kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan Alat Permainan Anak bagi kelompok Bina Keluarga Balita di 10 kecamatan dan desa.(Red/Wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *