Mayjen TNI Andi Sumangerukka Layak Diberi Gelar Anakia Pobendeno Wonua Mekongga

HarianSultra.com, Kolaka, Sultra – Panglima Kodam (Pangdam) XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka memperoleh Gelar kehormatan “Anakia Pobendeno Wonua Mekongga” atau Bangsawan Pelindung Bumi Mekongga dari kerajaan Bokeo Mekongga beberapa waktu lalu.

Pemberian gelar pada jendral bintang dua itu karena dianggap punya kontribusi besar di Sulawesi Tenggara (Sultra). Hal ini disampaikan oleh Raja Bokeo Mekongga ke-XIX Drs H Khaerun Dachlan kepada wartawan media ini saat ditemui di kediamannya di Kolaka, Jum’at, (5/2/2021).

Menurutnya, gelar diberikan tidak hanya sebagai putra daerah dan perna menjabat sebagai Danrem dan Kepala BIN Sultra, tetapi Andi Sumangerukka juga saat ini menjabat panglima TNI di tiga wilayah yakni Provinsi Sultra, Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Barat (Sulbar).

“Penghargaan yang kami berikan kepada Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka itu sudah tepat. Beliau perna menjabat sebagai Danrem, kepala BIN, dan sekarang panglima di tiga provinsi Sultra, Sul-Sel, dan Sulbar. Jadi saya kira ini tidak perlu lagi diperdebatkan,” ucapnya.

Ia menjelaskan, penghargaan ini tidak langsung diberikan begitu saja. Namun telah dibahas Dewan Adat dan Majelis Adat Kerajaan. Selain itu, melihat ketokohannya dan kontribusinya selama ini di Sultra.

Raja Bokeo Mekongga ke-XIX

“Pemberian gelar bukan saya sendiri yang menentukan, tapi melalui dewan adat dan majelis kerajaan, apakah layak atau tidak. Nah pada saat pembahasan para dewan adat dan majelis adat mengatakan layak menerima penghargaan sebagai Anakia Pobendeno Wonua Mekongga. Artinya Bangsawan Pelindung Masyarakat Mekongga beliau dinilai layak,” jelasnya.

Dia juga menjelaskan, gelar itu terbagi dua yakni gelar penghargaan dan keturunan. Untuk gelar penghargaan itu karena seorang pemimpin disuatu wilayah yang melindungi masyarakat serta mempunyai sifat yang patut diteladani. Sementara, gelar bangsawan keturunan karena mempunyai darah atau lahir dari orang tua keturunan raja atau bangsawan.

“Gelar penghargaan tidak berlaku untuk selamanya dan tidak melekat di badan hanya sebagai gelar kehormatan saja. Kalau keturunan biar dibersihkan sampai habis itu air laut tidak akan hilang juga gelar itu karena punya darah keturunan bangsawan. Jadi ini harus dipahami, ” jelas Raja Bokeo Mekongga.

Ia menambahkan, gelar kehormatan atau penghargaan yang diberikan kepada pangdam XIV/Hasanuddin ini bisa saja hilang atau ditarik apabila nanti melanggar aturan adat.

“Jadi nanti kita evaluasi kembali apakah masih layak atau tidak gelar itu disandang. Apabila nanti melanggar atau
tidak sesuai aturan adat itu bisa ditarik kembali, atau pensiun otomatis gelar itu akan ditarik lagi,” terangnya.

Reporter: Marwan Toasa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *