Lapas Kendari Panen Jagung dan Sayuran, Bukti Sukses Pembinaan Kemandirian WBP

Kendari18 Dilihat

HarianSultra.com, Kendari – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kendari menunjukkan komitmen kuatnya dalam optimalisasi program pembinaan kemandirian, khususnya di sektor ketahanan pangan.

Komitmen ini diwujudkan melalui kegiatan panen jagung dan berbagai jenis sayuran yang merupakan hasil kerja keras Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Kegiatan panen yang berlangsung pada Selasa (11/11/2025) ini dipimpin langsung oleh Kepala Lapas (Kalapas) Kendari, Mukhtar, Bc.IP., S.Ag., M.H., bersama jajaran struktural dan pegawai di area Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Kendari, sebuah lahan yang berhasil disulap menjadi area pertanian produktif.

Kalapas Kelas IIA Kendari, Mukhtar, menjelaskan bahwa aksi ini memiliki dua tujuan utama. Selain untuk memenuhi kebutuhan pangan secara internal, fokus utamanya adalah memberikan bekal kemandirian di bidang pertanian bagi para WBP.

“Panen ini menjadi puncak dari serangkaian proses pembinaan kemandirian yang terstruktur dan berkelanjutan di Lapas Kelas IIA Kendari,” ujar Mukhtar.

Para WBP terlibat aktif mulai dari pengolahan lahan, penanaman, hingga pemeliharaan tanaman, dengan bimbingan melalui kerja sama dengan berbagai instansi terkait. Kegiatan ini menjadi pelatihan yang tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga membentuk karakter.

“Hasil Panen berkualitas ini adalah bukti nyata bahwa pelatihan yang produktif bagi warga binaan di Lahan SAE Lapas Kendari ini dapat menciptakan hasil yang bermanfaat. Selain belajar bertani, Warga Binaan juga diajarkan nilai kerja keras, tanggung jawab, dan kemandirian,” tegas Mukhtar.

Jagung dan berbagai jenis sayuran yang berhasil dipanen menjadi indikasi optimalnya kegiatan pertanian di Lapas Kelas IIA Kendari. Kegiatan ini sekaligus merupakan wujud nyata dukungan Lapas dalam rangka menyukseskan program ketahanan pangan sesuai dengan Asta Cita Presiden RI.

Keberhasilan panen ini diharapkan dapat memotivasi seluruh WBP untuk terus berpartisipasi dalam program pembinaan kemandirian, sehingga kelak setelah bebas, mereka memiliki bekal yang cukup untuk kembali ke masyarakat sebagai individu yang produktif.(Marwan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *