Sengketa Lahan di Angata Berujung Pembacokan, Tiga Orang Luka Serius

Konawe Selatan14 Dilihat

HarianSultra.com, Andoolo – Konflik lahan antar PT Marketindo Selaras (MS) dan warga kelompok tani Motaha-Lamoen di Kecamatan Angata kembali terlibat cekcok dan berujung saling bacok pada Jum’at, (6/6/2025).

Peristiwa berdarah itu mengakibatkan tiga orang mengalami luka serius. Ketiganya adalah DN, TMD merupakan warga Motaha-Lamoen dan Maulid merupakan karyawan PT MS. Dari informasi yang dihimpun, Korban DN dirujuk di RSUD Kabupaten Konawe Selatan, dan Maulid dirujuk di RS Kota Kendari, sementara TMD dilarikan di Puskesmas Motaha.

Berdasarkan keterangan dari keluarga korban DN yang ditemui di RSUD Konsel, kejadian itu bermula saat warga turun ke lokasi untuk mengecek kebenaran informasi adanya aktifitas penggusuran perusahaan PT MS.

“Sekitar pukul 16.30 WITA kita naik ke lokasi untuk mengecek kebenaran informasi apakah ada aktifitas disana. Kita berangkat dari rumah tidak ada niat kita bawa parang temui orang disana mau baku potong,” kata keluarga korban DN yang enggan menyebutkan namanya.

Ia mengatakan, peristiwa naas itu terjadi begitu cepat bermula saat keduanya bertemu berhadapan, dilanjutkan adu mulut hingga situasinya memanas berujung saling bacok.

“Usai memastikan ada aktifitas dilahan itu, warga kelompok Framatal niat balik pulang namun diperjalanan bertemu rombongan yang katanya pengamanan PT MS, kemudian saling berhadapan dan adu mulut, tiba-tiba saling bacok dan om ku terluka diperut akibat tebasan parang. Saya tidak tau jelas siapa yang melakukan penyerangan lebih dulu karena kejadiannya sangat cepat,” katanya.

Sementara itu, ditempat terpisah karyawan PT Marketindo Selaras inisial AL menjelaskan bahwa peristiwa berdarah ini bermula saat kelompok Framatal berjumlah puluhan orang yang di pimpin oleh Tutun melakukan penyerangan kepada salah satu karyawan kebun PT MS.

“Tadinya saya balik kerumah ada urusan sedikit lalu balik lagi. Baru tiba di TKP ada kericuhan dan ternyata sudah ada korban yakni kami punya danton. Diserang dan dikeroyok sekitar sepuluh orang. Spontan saya langsung membantu dan mengamankan teman kami yang terluka,” jelasnya saat dikonfirmasi melalui telepon selularnya.

Selain satu karyawan PT MS jadi korban pembacokan, dua warga kelompok Framatal juga alami luka serius akibat sabetan senjata tajam.

“Klo dari pihak PT MS danton kami alami luka serius tapi sudah dirawat di RS Kota Kendari. Awalnya yang saya tahu hanya teman kami yang jadi korban ternyata ada juga korban dari pihak kelompok Framatal. Info yang saya dapat katanya dua orang dan sudah dibawa di rumah sakit,” ucapnya.

Meski demikian, terkait peristiwa berdarah itu, AL menegaskan, karyawan kebun PT MS tidak melakukan penyerangan kepada warga, melainkan hanya bertugas menjaga lahan kebun agar tidak dirusak warga.

Ia menambahkan, sementara ini pihak kepolisian telah mengamankan dan mensterilkan lokasi kejadian dan kantor PT MS.(Wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *