Mediasi Sengketa Lahan di Laonti Ricuh, Janji Herman Pambahako Jadi Sorotan

Konawe Selatan37 Dilihat

​HarianSultra.com, KONAWE SELATAN — Mediasi sengketa lahan di Kantor PT Gerbang Multi Sejahtera, Konawe Selatan, memanas pada Kamis (14/8/2025). Pertemuan antara pihak Bahar Badila dan keluarga Sarfin sempat dihentikan setelah salah satu perwakilan keluarga Sarfin, Patima, menuntut janji yang tak kunjung dipenuhi oleh Herman Pambahako, mantan Calon Bupati Konawe Selatan.

​Ketegangan bermula saat Patima mendatangi Herman Pambahako dan secara langsung menagih janji-janji yang diucapkan di masa lalu.

“Mana janjimu dulu saya mau tagi sekarang,” cecar Patima.

​Menurut Patima, adiknya pernah dipenjara demi melindungi Herman Pambahako. Ia mengklaim ada janji akan diberikan ‘bagian’ sebagai imbalan. Namun, kenyataannya Patima merasa Herman mengabaikan janji tersebut.

​”Dulu adik saya masuk penjara hanya untuk melindungi kamu. Sarfin dipotong untuk melindungi dan membantu kamu, tapi kamu tidak perna membalas kebaikan mereka,” ungkap Patima.

“Kamu berjanji akan membantu keperluan apa saja jika mau bertanggung jawab. Kenyataannya saat adik saya dipenjara, saya sendiri yang mengurus, tidak ada sama sekali bantuanmu,” cecar Patima lagi.

​Tak hanya itu, Patima juga menyebut Herman Pambahako pernah berjanji akan memberikan royaliti dan memberangkatkan adiknya ke Bali setelah bebas.

“Mana janjimu dua ribu setiap kali pengapalan mau kasih anggota yang berjuang digunung, mau kasih berangkat adikku ke Bali,” lanjut Patima, menegaskan kekecewaan keluarganya.

​Kemarahan keluarga Sarfin juga dipicu kekalahan mereka dalam sengketa lahan di pengadilan. Patima menduga ada intervensi dari Herman Pambahako dalam putusan tersebut.

​”Kami punya sertifikat, sementara Bahar Badila hanya SKT (Surat Keterangan Tanah) palsu yang tidak jelas tapi menang di Pengadilan Negeri Andoolo,” kata Patima.

“Kami yakin ada keterlibatan Herman Pambahako yang ‘main mata’ di pengadilan sehingga dia bisa menang,” ucap Patima.

​Dugaan ini diperkuat oleh pengakuan Herman Pambahako sendiri saat mediasi.

“Saya bilang secara terbuka saya ada di belakang Bahar Badila. Mau di pengadilan mana pun saya ikut,” ucap Herman Pambahako di forum mediasi.

​Mediasi akhirnya dihentikan sementara untuk menenangkan suasana dan baru dilanjutkan setelah salat Magrib.(Marwan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *