Sejak Dini Mengenal Kearifan Lokal Makanan Khas Daerah Sultra, SDN 84 Kendari Dapat Apresiasi Dari Orang Tua Siswa

Kendari393 Dilihat

HarianSultra.com, KENDARI – Siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 84 Kendari sejak dini telah diperkenalkan kearifan lokal daerah melalui pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Pelaksanaan P5 dilakukan melalui kegiatan gelar karya dengan tema “Kearifan Lokal Makanan Khas Sulawesi Tenggara” dengan menampilkan berbagai jenis makanan khas Sultra, dilaksanakan dihalaman SDN 84 Kendari, Kamis, (12/12/2024), pukul 08.00 WITA.

Kegiatan dengan berbagai jenis makanan khas Sultra yang ditampilkan dari 26 kelas ini dihadiri Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 84 Kendari Jumia S Pd, Guru, dan Orang tua murid.

Pantaun media ini, seluruh peserta baik guru maupun murid, tampak antusias selama acara berlangsung. Mereka tidak hanya menikmati gelar karya, tetapi juga mendapatkan manfaat dari proses belajar kreatif yang berbasis kolaborasi.

Salah satu orang tua siswa, Puput Harianti S.Sos M.Ap menyambut positif dan mengapresiasi kegiatan yang diusung oleh pihak sekolah, sebab makanan yang ditampilkan hampir mewakili seluruh kabupaten kota yang ada di Sultra, baik yang ada di daratan maupun kepulauan.

“Sebagai orang tua kami mengapresiasi kegiatan ini. Kearifan lokal ini merupakan salah satu perwujudan dari kekayaan budaya kita yang harus terus dipertahankan keberadaannya, dimiliki, dikembangkan, bahkan dikuasi agar tidak mudah hilang atau menjadi hak milik bangsa lain,” ucapnya.

Dia melanjutkan, salah satu cara yang penting dilakukan yakni dengan memperkenalkan kearifan lokal berupa makanan khas daerah tersebut kepada para generasi muda, utamanya anak-anak usia dini.

“Dalam kegiatan P5 berupa kearifan lokal makanan khas daerah, yang terpenting juga terjalin keakraban tidak hanya sesama siswa, antara orang tua siswa, namun juga bersama guru utamanya wali kelas, karena dalam pelaksanaan atau penyajiannya, dibutuhkan kerjasama yang baik antar warga sekolah, sehingga tujuan kegiatan dapat dicapai bersama,” tuturnya.

Puput menjelaskan, salah satu makanan khas yang ditampilkan yakni kelas 1 D berasal dari Kabupaten Muna Barat, diantaranya berupa kambose, kasuami, ikan kapinda, teri kering, sayur katembe, sayur konduru santan, hingga cucur. Termasuk kelas 2 D yakni dari Kabupaten Wakatobi, salah satu diantaranya berupa Heloa Sera berbahan ayam kampung.

Sebagai orang tua sekaligus warga negara yang mendukung makanan khas lokal, bisa dihargai di negeri sendiri, sehingga pihak berkompeten atau terkait, dapat mendorong untuk mendapat hak kekayaan intelektual terhadap makanan khas lokas daerah Sultra.(Wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *