HarianSultra.com, Konsel – Debat Publik pertama calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Konsel pada Minggu malam 3 November 2024 berakhir dengan ketegangan antar pendukung dan simpatisan pasangan calon.
Insiden terjadi didalam ruangan debat publik berujung dengan pelemparan bungkusan tissu sehingga pihak penyelenggara dan kepolisian secara sigap segera mengamankan kericuhan tersebut.
Awal debat publik paslon mulai dari penyampaian Visi Misi, menjawab pertanyaan panelis, hingga pada tanyak jawab masing-masing paslon berjalan lancar dan tidak terlihat adanya gesekan antar pendukung dan simpatisan VIP.
Antusiasme para pendukung dan simpatisan saat mengapresiasi paslonnya melalui nyanyian dan yel-yel sempat menimbulkan ketegangan namun situasi masi terlihat aman dan lancar.
Kericuhan bermula saat jedah menuju segmen terakhir atau closing statement masing-masing paslon Bupati dan Wakil Bupati Konawe Selatan. Gesekan antar rombongan VIP paslon kian terlihat, memaksa tindakan sigap dari pihak kepolisian dan penyelenggara menenangkan insiden itu.
Dari pantauan media ini, seorang yang mengaku ajudan dan anggota DPRD Konsel Ramayanto yang merupakan rombongan VIP paslon nomor urut 1 terlibat bersitegang dan adu mulut dengan rombongan VIP paslon lain yang berakhir pelemparan bungkusan tissu oleh oknum ajudan kepada rombongan VIP paslon lain.
Namun, insiden ini meredah usai pihak kepolisian dan penyelenggara sigap menenangkan para pendukung dan simpatisan masing-masing paslon yang bersitegang.
Salah satu Calon Bupati Konsel nomor urut 2, Radan sempat terlihat menenangkan ketegangan antar pendukung dan secara spontan mengambil mic meminta kepada pendukung dan simpatisan untuk tidak terprovokasi.
“Saya mohon kepada seluruh pendukung dan simpatisan untuk tidak terpancing untuk membuat keributan. Kami disini paslon Bupati semua memikirkan masa depan Konsel kedepan, jadi tolong jaga acara ini agar bisa berjalan aman dan lancar,” pintanya.
Salah satu simpatisan paslon Irham-Wahyu nomor urut 3 , Sarman mengatakan, insiden bermula saat rombongan VIP nomor urut 1 dan rombongan VIP nomor urut 3 terlibat adu mulut mengunggulkan masing-masing calon Bupati.
“Awalnya berdebat menjagokan masing-masing calon Bupati tapi begitumi mereka kalau tidak puas dan apalagi itu si ajudan kalau kalah berargumen maunya berkelahi saja,” kata Sarman.
Sampai berita ini ditayangkan, media ini belum mendapat konfirmasi pihak KPU Konsel dan Kepolisian terkait motif dan penyebab terjadinya kericuhan antar rombongan VIP masing-masing paslon.(Marwan)