PN Andoolo Kabulkan Penangguhan Penahanan Supriyani Guru Honorer SDN 4 Baito

Konawe Selatan487 Dilihat

HarianSultra.com, Konawe Selatan – Pengadilan Negeri (PN) Andoolo mengabulkan permohonan penangguhan penahanan Supriyani S Pd, guru honorer SDN 4 Baito yang diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap siswanya.

Penangguhan penahanan tersebut tertuang dalam Surat Penetapan PN Andoolo Nomor: 110/Pen.Pid.Sus-Han/2024/PN Andoolo.

Penangguhan penahanan ini berdasarkan Permohonan Terdakwa Supriyani diajukan oleh Penasihat Hukum pada Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) Provinsi Sulawesi Cabang Konawe Selatan, Andri Darmawan, Samsuddin, Lahamildi dan Kasran Silondae. Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 048/LBH-HAMI- KONSEL/KUASA/X/2024 tanggal 20 Oktober 2024.

Berdasarkan permohonan tersebut, Pengadilan Negeri Andoolo mengabulkan dengan jaminan Katiran selaku suami Supriyani dan Erawan Supla Yuda selaku Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Konawe Selatan.

Pertimbangan lain Pengadilan Negeri Andoolo menangguhkan penahanan bahwa, terdakwa masih memiliki anak balita yang membutuhkan pengasuhan dari ibunya, Terdakwa adalah seorang guru yang harus menjalankan tugasnya di Sekolah Dasar Negeri 4 Baito.

“Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas maka cukup alasan untuk mengabulkan permohonan penangguhan penahanan Terdakwa dengan memperhatikan Pasal 31 ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana”, bunyi putusan penangguhan penahanan PN Andoolo, Selasa 22 Oktober 2024.

Selain itu, PN Andoolo memerintahkan terdakwa tidak akan melarikan diri, terdakwa tidak akan menghilangkan barang bukti, terdakwa sanggup hadir pada setiap persidangan.

“Memerintahkan Penuntut Umum mengeluarkan Terdakwa dari tahanan dan memerintahkan agar salinan penetapan ini segera disampaikan kepada terdakwa dan keluarganya”, lanjut bunyi putusan PN Andoolo.

Diketahui, Supriyani merupakan guru honorer SDN 4 Baito menjadi tersangka kasus dugaan kekerasan terhadap salah seorang muridnya, yang sejak tanggal 17 Oktober 2024 lalu telah menjalani masa tahanan di Lapas Perempuan Kendari. (Red/Wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *